Followers

Wednesday, 30 January 2013

Burger GADANG tajuk diberi

Assalamualaikum w.b.t..
Uissss~ besaQnyaaaaa....amboi tak larat lah nak perabeh sorang aiii...


1kg = Rm40... 500g = Rm20... 250g = Rm10


nape? tak caya? nampak kecik ke?? macamana kalau dengan yang ni~




Haaaa...Muhammad Syamil dengan king size burger gamaknyer~ pes time ni makan burger gadang camgini, uihhh teliuQ cekkk!!





hambek!! meleleehh~ tebai ok daging dia...Alhamdulillah sedap! dan dagingnya pun masak walaupun tebal~



ni lah dia Mr.Encik belanja..haha panjang btol nama, thanks to him sbb bawak + blanja kami


ni bini encik blanja, tengok tuu muka telan ayaQ lioQ..haaaha. dengan anaknya aisy damia irdina cousin syamil..


Muhammad Syamil dah habis berapa slice dah tuu... ibu baru nak mula...
jom ke shah alam untuk makan burger gadang namanyer~haha till then...

NANO bukan awan nano

Assalamualaikum w.b.t...
Alhamdulillah, harini nak share cerita pasal Nano White bukan lagu awan nano tuu..haha
at last, jumpa jugak pencuci muka yang betul2 sesuai dengan muka saya ni yang sentiasa berminyak, punyalah payah nak cari cuci muka ni, macam2 jenis dah, last2 time pergi guardian sajalah belek2 cuci muka, tengok2 je sebab pening kepala memikirkan muka ni dahlah berminyak, lepas tu naik pulak jerawat2 liar, kadang2 segan jugak kalau orang tengok muka ni berminyak dan banyak jerawatkan? so satu harini masa dekat guardian ada prempuan india datang kt saya tanya saya cari apa so bgtau dia saja tngk cuci muka, dia kata muka saya nampak berminyak sangat, so dia syorkan Nano White ni lah, kata dia aunty punya anak lelaki pun berminyak, so aunty suruh dia try Nano, so now muka dia sudah ok, bersihhh~ kata aunty tu lah, so saya fikir apa salahnya try kan sebab cuci muka lelaki ni bukannya mahai "verivu rivu ringgit" macam cuci muka perempuan, so harga dia Rm16 lebih sahaja untuk cleanser dia sooo belilah cuci muka sekali dengan toner dia..try guna dalam beberapa bulan, dan alhamdulillah muka dah makin kurang sangat dah berminyak, selalunya lepas mandi pagi tu dia dah start berminyak, sampai je petang lagi teruk berminyak tapi lepas guna Nano ni masa petang pun muka tak berminyak soooo decide laghiii untuk tambah accessories2 dia hahaa~
pergilah cari lagi dekat guardian untuk Nano White set, beli set lagi murah tau dari beli satu2...



so blilah satu set Nano White just for Rm95.50, kalau bli satu2 dekat seratus lebih jugak. dan plus dengan Refining astringent mist kat bawah ni, macam toner jugak tapi blh spray bila2 masa sahaja...


Plus dapat FREE lagi Hydrating whitening mask kat bawah ni...


soooo one happy family at home~
kepada mana2 lelaki kat luar sana yang ada masalah kulit muka berminyak dan jerawat..saya syorkan untuk try nano white ni untuk tengok sendiri perubahan dari muka berminyak kepada kurang berminyak + segarrr~


insyaAllah..tapii sembahyang janganlah kita lupa sebab dengan air wudhu tu sendiri dapat kurangkan minyak pada muka jugak tau (^___^)v thats all for now..till then~

Saturday, 26 January 2013

Tiox-C (new stock arrived)

Assalamualaikum w.b.t...
Stock baru Tiox-C dah ada pada saya bersama-sama leaflet untuk diedarkan, bagi yang berminat bolehlah sms ke nombor saya..refer here ~> Tiox-C
cara pemakanan adalah sangat mudah tanpa rasa kesakitan suntikan, makan 2 biji setiap pagi sebelum anda mengambil sebarang makanan bagi penyerapan dan tindak balas yang cepat..satu kotak mengandungi 60 capsules, 2 biji 1 hari = satu bulan


Friday, 25 January 2013

Grand Lexis Port Dickson

Assalamualaikum w.b.t...
lama btol dah tak pegi pd, so saya decide nak bawak family ke Grand Lexis tomorrow..
warna voucher for 2013 ni warna pink plak, tuka2 warna rupanya...ape2 pun lets people~



Muhammad Thaqif Uwais

Assalamualaikum w.b.t...
Alhamdulillah Muhammad Thaqif Uwais sekarang ni dah berusia 2 bulan dah, anak kedua saya ni ada birth mark dekat mata belah kiri, Alhamdulillah sebab itu pun salah satu pemberian Tuhan dekat Muhammad Thaqif Uwais, kalau nak tahu ibu ngan ayah tunggu baby Thaqif ni dekat 3 tahun lamanya, kalau tidak baby Thaqif ade 4 org abang atau kakak atas Thaqif tapi ibu keguguran 3 kali...semuanya atas kehendakNya dan kami terima dengan hati yang terbuka dan tenang.. sebelum dapat baby Thaqif ni saya dan isteri minat sangat dengan nama Uwais, Uwais ni maksud dia (Pemberian) dan kenapa minat sangat, sebabnya saya terbaca cerita berkenaan sejarah hidup Uwais Al-Qarni, nanti saya postkn kisahnya dibawah..apa2 pun kami sangat2 berterima kasih kepada yang sentiasa mendoakan kami sekeluarga, semoga kalian sentiasa didalam lindunganNya...aminn


 Muhammad Thaqif Uwais tunjuk birth mark dia (^___^)v...
semoga adik menjadi orang yang beriman seperti uwais al-qarni...aminn

KISAH UWAIS AL-QARNI (Tidak terkenal di bumi, terkenal di langit)

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya.Dia adalah “Uwais al-Qarni”.

Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata :“Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran.Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam. Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum.Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.

Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya.Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah.

Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata:“Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya.

Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang.Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”.Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemahuannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.
Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.”Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama.Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman.

Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar ! Dia penghuni langit.Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ?“Abdullah”, jawab Uwais.Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?”Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”.Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”.Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata:“Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”.Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan wang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya.Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya.Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat.Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu.“Wahai waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh.Lalu kami berseru lagi,” Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang terjadi ?”“Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?”tanya kami.“Dekatkanlah diri kalian pada Allah ! ”katanya.“Kami telah melakukannya.”“Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!”Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orang itu berkata pada kami ,”Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat”.“Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? ”Tanya kami.“Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat.Kemudian kami berkata lagi kepadanya, ”Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.” “Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?” tanyanya.“Ya,”jawab kami.Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan.

Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.

Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi menjadi terkenal di langit.

Button Quail egg

Assalamualaikum w.b.t...
Alhamdulillah menetas lagi telur puyuh jepun saya + bertambah2 lagi telur baru untuk ditetaskan dan selebihnya kami makan, sedap jugak tapi tak puas sebab kecik sangat la..






Egg Shell

Assalamualaikum w.b.t...
haaa sambungan kepada cerita lepas Ostrich Farm , saya ada kumpul pelbagai jenis telur unggas dan saya mulakan dengan telur ostrich yang paling besar, so alhamdulillah, hobby yang sangat susah sebab nak kena rajin lah cari sana sini..tapiii memerlukan kos yang sangatttt ciput~haha ok2 sekarang ni dah semakin bertambah dah koleksi saya ni so jom tengok apa yang saya ada, just for sharing aja (^___^)v..


so this is the egg shell yang saya kumpul dann..masih mencari lagi pelbagai jenis unggas yang willing nak sell dorg punya egg..hahaa jom tengok apa jenis unggas yang sy berjaya kumpulkn..

Ostrich

Ayam Belanda

Itik Serati

Itik Telur

Burung Merak

Pheasant

Ayam Mutiara

Angsa

Ayam Hutan

Ayam Daging

Puyuh

Puyuh Mini @ Button Quail

so far telur yang paling kecil saya dapat skrg ni puyuh mini punya telur la, insyaAllah masih mencari lagi :)
so thats all for now, till then...

Salam Maulidur Rasul 2013



Wednesday, 23 January 2013

One Day ( iktibar from a true story )

Assalamualaikum w.b.t...
kisah ni saya tujukan kepada adik ipar saya sebenarnya..kisah ni berlaku dalam beberapa bulan yang lepas, kejadian ni berlaku semasa kami sekeluarga balik ke kampung halaman isteri di perak.. kisahnya begini, pada suatu hari...ecehhhh da macam reading story book gituh~ baru nak serious~hahaa ok2...sambung cerita..


kejadian ni berlaku sewaktu hari siang, dan orang-orang yang terbabit termasuk Saya (ecehh lukis bg kuwus sikit..hahaa) Baby (walaupun xbisa berjalan lagi tp tetap sebagai watak pelakon tambahan) Amilatul Ahmad (adik ipar) dan bibik...tapi disebabkan bibik yang punya pasal..kita panggil dengan gelaran (Vivik!!) ok...
kisahnya begini, masa kami..saya main dengan Muhammad Thaqif Uwais (anak ke-2 saya) depan tv sambil2 tengok tv cerita ape tah dah lupe dah..yang seingat saya Amilatul ataupun saya panggil dia Sanah tengah telefon boypren dia kot (keyOn) dekat depan pintu bilik dia..lepas tu tiba2 jer~ VIVIK menjerittt "Acuuuuuuuuuu!!"...."tolongggggg!!"...haaa suspen kan (vivik berlari sambil bawa senduk dan kuali)...



punyelah terkejut ktorg sebab muke vivik nampak sangat suspended~ lepas tu kami berlari la ke dapur mak perak..rupe2nya satu dapur masak dah terbakar dengan api yang dah marak, lepas tu siap denga bunyi gas keluar yang sangat kuat dan ngeri jugak ok time tu..


ok kenapa saya kata ngeri...sebab satu api yang dah marak, sebab dua ada DUA tong gas betul2 dekat sebelah dapur masak yang dah terbakar tu..


lepas je terkejut tengok api tu, Sanah@Acu terus cekau kain2 buruk kat dapur tu, basahkan lepastu dia libas2 dekat dapur tu, sejujurnya saya berfikiran nak ambik air satu baldi lepas tu jirus je dekat dapur tu dannn sejujurnya saya memang sangat2 risau tentang Sanah time tu sebab dia memang dekat betul dengan Api + tong2 gas tu, dalam fikiran ni meletop jugaklah tong gas ni sebab api dah naik marak sangat...saya kalau boleh nak tarik je Sanah masa tu tapi dia bgtau suruh cari kain lepas tu basahkan..saya pun mula je cari kain sambil saya sempat terdetik dalam hati dan berdoa~ ya Allah selamatkanlah kami ya Allah kalini..dan janganlah sampai gas2 tu meletop...sambil doa sambil kelang kabut cari kain dan basahkan...




yang bestnya masa cari kain buruk tu memang xde kain pun, cekau je mane2 yang dapat, dan yang PENTING! tercekau tudung mak perak ok!! xperasan sangat masa tu sebab dalam fikiran ni HASANAH + API + KAIN + BASAHKAN...kata ucu selepas api dah berjaya dipadamkan, kalau kita simbah air takut2 meletop pulak nanti sebabnya semua benda tengah panas masa tu..saya tak terfikir pulak, tapi kata ucu lagi, tak sia2 dia masuk latihan bomba dekat sekolah dia dulu...tapi apa2 pun Alhamdulillah syukur kepada Allah sebab bagi Ujian, bagi Iktibar, bagi otak ni bergerak lagi, bagi nikmat hidup, nikmat bernafas lagi, bagi peluang, bagi segala-galanya dekat kami masa tu...ayah ngan mak perak xde rumah masa tu sebab pg tolong2 kenduri kawin jiran, tapi mak balik lebih awal masa tu, rupa2nya kata dia, dia rasa macam nak balik rumah kejap masa tu, dia rasa mcm tak sedap hati, saja nak balik, bukan nak ambik apa2 barang pun..kata mak Alhamdulillah nasib baik semua selamat, mak tak kisah dapor mak tu yang penting korang ni ha...tp satu benda je terbakar + bukti yang ditunjukkan sekali...bulu tangan Vivik!!

iktibarnya bagi saya...kadang2 kita ni sebagai manusia, hanya banyak bercakap dari berfikir, hanya banyak rasa dari merasa, hanya banyak berperasangka dari banyak berdoa...

saya sejujurnya masa tu kenapa saya bukan orang yang paling dekat dengan api dan gas tu? sebabnya saya ada perasaan ingin menolong untuk padamkan api tu, tapi saya rasa takut, sebabnya? ada gas dan tong gas masa tu...saya cuba muhasabah diri saya balik, kenapa kita sebelum ni banyak bercakap dari banyak berfikir? hanya banyak berperasangka dari banyak berdoa?

contohlah, jangan cakap pasal syurga neraka dulu..kalau esok terjadi dekat kita, negara kita ni diserang musuh..soalan saya kepada diri saya dan untuk yang lain~ dah bersedia ke kita untuk menghadapi? sanggup kah kita pergi masuk rumah2 yang terbakar dengan api yang marak untuk membantu orang2 yang didalam rumah tu? jangan cakap orang lainlah kan contohnya KELUARGA kita yang mengisi rumah terbakar tu..sanggup kah kita tolong mereka? sebab kenapa ditanya? sebabnya kita ini hanya manusia biasa yang mudah lalai dan terlupa, kita mungkin kuat harini, tapi besok2? MUHASABAH DIRI INI~